Setelah beberapa waktu bertengger di 4 ribuan, ranking Universitas Riau merosot ke 6 ribuan. Kali ini saya tidak bisa lagi menyalahkan PLN. Seperti yang pernah saya sampaikan pada blog ini, salah satu terpenting adalah bagaimana sivitas akademika mau mengisi konten web universitas ini.
Rektor sudah menentukan kebijakan. Untuk itu menurut saya mesti ada intervensi dari para Pembantu Rektor. Bentuk intervensinya mungkin bisa bermacam-macam, dan ini akan saya tulis terpisah dari tulisan ini.
Salam
Selamat datang blog saya. Blog ini dibuat untuk tempat saya mengekspresikan pendapat dan berbagi pengalaman. Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi pengunjungnya.
Salam,
Welcome to my blog. This blog is created to express my opinion and sharing my knowledge. I hope this blog will be useful for it visitors.
Regards,
Hilwan Yuda Teruna
Dalam dua penilaian terakhir Webometrics (Juli 2009 dan Januari 2010), ranking UR terus turun dari 4160 pada Januari 2009 menjadi 5955 pada Januari 2010 ini. Banyak faktor yang menyebabkan turunnya ranking, antara lain semakin banyaknya universitas memperbaiki content-nya, meningkatnya jumlah user dan kualitas koneksi ke server yang semakin baik. Kualitas koneksi ke server ini yang berperan adalah penyedia jasa Internet, namun ada juga peran PLN di situ karena mereka yang menjamin hidup atau matinya server. Dari sekian faktor yang saya sebutkan tadi menurut perkiraan saya yang paling berperan atau yang memberikan kontribusi penurunan ini adalah buruknya kondisi kelistrikan yang diberikan PLN untuk UR. Pada tahun 2009 listrik lebih banyak matinya dari pada hidupnya. Kita lihatlah dengan masuknya Dahlan Iskan menjadi Dirut PLN mudah-mudahan ada perbaikan. Kalau memang lebih baik mungkin perlu dipikirkan pimpinan yang lebih pro rakyat untuk jadi GM PLN Riau & Kepri.